Berita & Artikel
6 Langkah Nyata Membebaskan Kaum Muslimin dari Riba
SHAFIQ Administrator
Minggu,
05-10-25
Agar bebas dari riba | 2 Men read
Pernah nggak sih kamu ngerasa sulit banget menghindari riba di zaman sekarang?
Mau buka tabungan, ada bunganya. Mau beli rumah, ditawarkan kredit berbunga. Bahkan dalam bisnis pun, kadang kita “terpaksa” bersentuhan dengannya.
Padahal, ancaman riba dalam Al-Qur’an dan hadits jelas banget. Allah bahkan menyebut pelaku riba seperti orang yang kerasukan setan (gila). Artinya, ini bukan perkara kecil.
Tapi... karena sistem ekonomi hari ini telah dibangun di atas riba, perjuangan untuk lepas darinya memang butuh waktu dan usaha bersama.
Kabar baiknya, masih banyak cara untuk memulai langkah kecil. Karena perubahan besar selalu dimulai dari pribadi yang sadar dan mau berbenah.
Baca Juga:
Berikut 6 langkah nyata yang bisa kita lakukan!
- Menumbuhkan Kesadaran Bahaya Riba
Langkah pertama adalah memahami dulu kenapa riba itu berbahaya. Banyak orang terlibat riba bukan karena niat buruk, tapi karena nggak tahu. Maka, penting banget ikut kajian, baca literatur, atau diskusi tentang ekonomi syariah.
Begitu kesadaran muncul, semangat untuk menjauhi riba akan tumbuh dengan sendirinya. Dari sini, kamu bisa mulai mengarahkan langkah finansial ke arah yang lebih halal dan tenang.
- Minimalkan Keterlibatan dalam Praktik Riba
Karena sistem ribawi sudah mengakar, kita memang sulit lepas sepenuhnya. Tapi bukan berarti pasrah. Mulailah dari hal kecil: pilih tabungan wadi’ah atau akad syariah saat buka rekening, hindari kartu kredit berbunga, dan biasakan transaksi tanpa bunga.
Prinsipnya sederhana — kalau belum bisa keluar total, setidaknya jangan ikut memperkuat sistemnya.
- Dukung Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah
Banyak muslim ingin lepas dari riba, tapi bingung harus ke mana. Nah, di sinilah pentingnya keberadaan lembaga keuangan syariah — dari koperasi, BMT, sampai penyelenggara investasi syariah digital seperti Shafiq.
Lembaga seperti ini memfasilitasi umat agar bisa memiliki rumah, kendaraan, atau modal usaha tanpa harus terjerat bunga.
- Hidupkan Akad Mudharabah
Alih-alih berutang berbunga, akad mudharabah menawarkan win-win solution. Dalam akad ini, pemodal dan pengelola usaha berbagi hasil dan risiko secara adil.
Kalau prinsip ini dijalankan, ekosistem bisnis umat bisa tumbuh sehat tanpa riba, dan saling menguatkan, bukan menindas.
- Ubah Mindset! Jangan Biasakan Berutang
Utang bukan solusi utama. Bahkan, kadang jadi awal masalah baru. Baik kaya maupun miskin, biasakan hidup dalam kemampuan sendiri.
Utang yang produktif boleh, asal jelas tujuannya dan bebas dari bunga. Tapi kalau hanya untuk gaya hidup, mending pikir dua kali.
- Jaga Adab dalam Berutang
Islam mengajarkan adab luhur dalam hal utang. Pemberi pinjaman sebaiknya berharap pahala, bukan keuntungan. Dan bagi yang berutang, harus punya niat tulus untuk melunasi.
Kalau semua orang paham adab ini, banyak masalah finansial akan selesai tanpa perlu sistem ribawi. Karena akar dari riba bukan cuma sistem — tapi juga niat dan adab manusia di dalamnya.
Jalan Panjang Menuju Ekonomi Syariah yang Berkah
Memang, membangun sistem bebas riba nggak bisa instan. Tapi kalau setiap muslim berkomitmen memulainya dari diri sendiri, maka sistemnya pelan-pelan akan berubah.
Melalui shafiq.id, kamu bisa belajar, berkolaborasi, dan berinvestasi dengan cara yang halal dan transparan — tanpa bunga, tanpa pelanggaran syariah. Karena perjuangan menjauhi riba bukan cuma soal harta, tapi soal keberkahan hidup.
Baca Juga:
SHAFIQ Penyelenggara layanan urun dana syariah (SCF Syariah) pertama yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
SHAFIQ hadir untuk bantu kamu Investasi di Bisnis UKM Riil yang legal dan tanpa pelanggaran syariah. Urun dana bisa bantu bisnis berkembang—dan kamu juga berpeluang Raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera Daftar ya!
_______________
⚠️ Disclaimer | Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk tujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/ jual instrumen tertentu.
Referensi:
- Izzudin Karimi Abu Khair, Hidup Nyaman Tanpa Riba (Jakarta: Pustaka Al-Inabah, 2002)