Berita & Artikel
Kenapa Riba Diharamkan? Ini 5 Hikmah yang Perlu Kamu Tahu
SHAFIQ Administrator
Rabu,
08-10-25
Hikmah Diharamkan Riba | 2 Men read
Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sih riba itu sampai diharamkan dalam Islam?
Yuk renungkan nasihat berikut ini! Imam Malik rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya aku telah membaca al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam selembar demi selembar, tidaklah aku melihat sesuatu yang lebih buruk daripada RIBA, karena Allah mengumumkan PERANG padanya." (Tafsir al-Qurthubi)
Padahal, kalau dipikir sekilas, sistem riba tampak seperti hal yang biasa dalam dunia keuangan modern. Tapi ternyata, Islam memandang riba sebagai sumber kerusakan moral dan sosial yang sangat berbahaya.
Baca Juga:
5 Hikmah Diharamkannya Riba
Riba bukan cuma urusan uang — ia bisa mengikis akhlak, menumbuhkan keserakahan, bahkan menghancurkan hubungan antar manusia. Berikut ini lima hikmah di balik larangan riba yang perlu banget kamu pahami.
- Riba Menjauhkan Diri dari Akhlak yang Mulia
Pelaku riba biasanya hanya berfokus pada keuntungan pribadi dan penumpukan harta. Akibatnya, hatinya menjadi keras dan enggan membantu orang lain melalui sedekah, qardhul hasan (utang yang baik), atau memberi tenggang waktu kepada orang yang sedang kesulitan (inzharul mu’sir).
Padahal, dalam Islam, salah satu bentuk keutamaan akhlak adalah menolong sesama tanpa pamrih. Riba justru menjauhkan seseorang dari semangat ini.
- Riba Menumbuhkan Akhlak Tercela
Sifat rakus dan tamak adalah buah dari praktik riba. Pelaku riba menginginkan keuntungan tanpa peduli apakah caranya adil atau zalim.
Lebih parah lagi, muncul sifat malas karena ia merasa cukup meminjamkan uang dan tinggal menunggu bunga tinggi tanpa bekerja keras.
Islam mendorong umatnya untuk berusaha, berdagang, dan berproduksi. Riba justru mematikan semangat ini dan menggantinya dengan mental konsumtif dan oportunistik.
- Riba Bersifat Kapitalis
Dalam praktiknya, riba hanya menguntungkan pemilik modal dan menindas peminjam. Pemilik uang ingin untung tanpa risiko, sementara peminjam harus menanggung seluruh beban — bahkan ketika usahanya rugi.
Inilah akar dari sistem kapitalistik yang menindas rakyat kecil. Islam mengajarkan konsep bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) agar kedua pihak sama-sama menanggung risiko dan menikmati hasil secara adil.
- Riba Mengandung Kezaliman dan Penindasan
Riba bukan hanya soal angka, tapi juga sumber ketimpangan sosial. Ia menghapus kasih sayang di antara kaum muslimin dan menumbuhkan permusuhan.
Kaya makin kaya, miskin makin terhimpit oleh bunga yang terus berjalan.
Riba memecah solidaritas dan menciptakan jarak antara si kaya dan si miskin — sesuatu yang sangat bertentangan dengan nilai keadilan dan persaudaraan Islam.
- Riba Adalah Haram
Allah itu Thayyib (Maha Baik) dan tidak menerima kecuali yang baik. Riba termasuk sesuatu yang khabits (jelek), sehingga tidak bisa digunakan untuk ibadah apa pun — termasuk zakat, haji, qurban, atau sedekah.
Semua ibadah harus bersumber dari harta yang halal, karena kebaikan hanya bisa lahir dari sumber yang baik pula.
Larangan riba bukan semata aturan agama, tapi perlindungan terhadap keadilan, kemanusiaan, dan keberkahan hidup.
Dengan menjauhi riba, kita tidak hanya menyelamatkan diri dari dosa besar, tapi juga ikut membangun sistem ekonomi yang lebih adil dan penuh kasih.
Melalui shafiq.id, kamu bisa belajar dan berkolaborasi membangun ekosistem keuangan syariah yang bebas riba — dengan platform investasi digital yang legal dan tanpa pelanggaran syariah.
Baca Juga:
SHAFIQ Penyelenggara layanan urun dana syariah (SCF Syariah) pertama yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
SHAFIQ hadir untuk bantu kamu Investasi di Bisnis UKM Riil yang legal dan tanpa pelanggaran syariah. Urun dana bisa bantu bisnis berkembang—dan kamu juga berpeluang Raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera Daftar ya!
_______________
⚠️ Disclaimer | Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk tujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/ jual instrumen tertentu.