Berita & Artikel
Mengenal Penerapan ESG di Dunia Keuangan Syariah
SHAFIQ Administrator
Kamis, 16-10-25

ESG dan Keuangan syariah | 3 Men read

Pernah dengar istilah ESG? Yuk kita dibahas di sini.

Singkatan dari Environment, Social, Governance — tiga prinsip global yang kini menjadi acuan penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Menariknya, nilai-nilai ESG sebenarnya sudah lama tertanam dalam ekonomi syariah.

ESG, or “Environmental, Social, and Governance”, is a set of standards that refers to the three main criteria in measuring sustainability. (esg.idx.co.id)

Ekonomi syariah tidak hanya mencari keuntungan (profit), tapi juga berorientasi pada kemaslahatan: manfaat, keberkahan, dan keadilan berkelanjutan.

Berikut Inilah yang membuat prinsip ESG sangat sejalan dengan spirit keuangan syariah:

Environment— Menjaga Alam, Mendorong Green Economy

Dalam Islam, menjaga kelestarian bumi adalah bagian dari amanah. Prinsip ini sejalan dengan konsep green economy dan green finance.

Lembaga keuangan syariah kini mulai mendorong pembiayaan ramah lingkungan, seperti penerbitan sukuk hijau (green sukuk) untuk mendukung proyek berkelanjutan. Bahkan pemerintah menargetkan pembiayaan iklim hingga Rp3.461 triliun pada tahun 2030.

Baca Juga:

Social— Keadilan Sosial dan Keberlanjutan

Bisnis syariah juga punya tanggung jawab sosial. Melalui ZISWAF (zakat, infak, sedekah, wakaf), ekonomi syariah berkontribusi membangun keadilan dan memberdayakan masyarakat.

Contohnya, kini muncul inovasi seperti wakaf hijau — termasuk proyek hutan wakaf di Bogor yang dikelola dengan pendekatan ramah lingkungan, bahkan telah didukung oleh BWI dan UNDP melalui Green Waqf Framework.

Governance— Tata Kelola Baik untuk Keberkahan Jangka Panjang

Syariah mengajarkan nilai itqan (profesional) dan ihsan (berbuat terbaik). Dalam konteks keuangan, ini berarti menjaga tata kelola yang transparan, etis, dan berorientasi jangka panjang.

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dinilai lebih progresif dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dibandingkan lembaga konvensional — karena nilai moral dan akuntabilitas menjadi pondasi utamanya.

Dampak Positif dan Tantangannya

Menurut studi Oxford Sustainable Finance Group (2020), penerapan ESG bisa meningkatkan kinerja bisnis hingga 88% dan mendorong harga saham naik 80%.

Namun, tentu tidak tanpa tantangan. Implementasi ESG masih menghadapi kendala seperti:
  • Biaya tinggi
  • Regulasi terbatas
  • SDM dan kapasitas minim
  • Permintaan pasar yang masih rendah
Artinya, masih banyak PR yang harus diselesaikan agar ESG di keuangan syariah bisa berkembang lebih luas.

Saatnya Ekonomi Syariah Jadi Pelopor ESG

Penerapan ESG bukan sekadar tren global, tapi bagian dari misi besar ekonomi syariah: menciptakan keseimbangan antara profit, planet, dan people.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, keuangan syariah bisa menjadi pelopor sistem keuangan yang lebih beretika, berkelanjutan, dan berkah.

Baca Juga:
_______________
SHAFIQ Penyelenggara layanan urun dana syariah (SCF Syariah) Pertama di Indonesia yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

SHAFIQ Hadir bantu kamu untuk Investasi di Bisnis UKM Riil yang legal dan tanpa pelanggaran syariah. Agar bisnis scale-up, kamu berpeluang Raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera DAFTAR ya!

⚠️ Disclaimer | Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk bertujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/ jual instrumen tertentu.

Share
slider-mobile